Di Indonesia sendiri jenis punglor dari genus Zoothera dan Turdus termasuk banyak tersebar di wilayah Indonesia. Yang paling populer adalah punglor merah (Zoothera citrina), punglor kembang (Zoothera interpres), punglor macan (Zoothera dohertyi) dan kemudian ada lagi punglor siberia (Zoothera sibirica) dan punglor cendana (Zoothera peronii).
Jenis punglor tersebar dari wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Papua, dan di banyak pulau-pulau kecil perairan Indonesia. Sebagian besar memiliki suara kicauan yang "enak" didengar, sehingga burung jenis punglor ini selalu menjadi favorit untuk dijadikan burung peliharaan walaupun harganya terbilang tinggi.
1. Punglor Merah/ Anis Merah
Zoothera citrina
Species Punglor Merah (Zoothera citrina) tersebar di wilayah Asia, terdiri dari 11 subspecies, salah satu subspeciesnya hidup di pulau Jawa dan Bali, yaitu Zoothera citrina rubecula. Di pulau Jawa tersebar dari Jawa Barat, Tengah dan Timur, dan juga di pulau Bali. Sedangkan 10 subspecies lainnya, tersebar dari Himalaya, India, Srilanka, Myanmar, Thailand sampai ke Malaysia. Sebenarnya salah satu subspecies Zoothera citrina pernah beberapakali ditemukan di pulau Kalimantan dekat perbatasan Indonesia - Malaysia, tapi diduga itu adalah subspecies Zoothera citrina aurata yang menyeberang perbatasan dari gunung Kinabalu Malaysia.
Punglor Kembang (Zoothera interpres, Temminck, 1828) - Chesnut-capped Thrush
Kepopuleran Punglor Kembang setara dengan Punglor Merah. Kepiawaiannya melantunkan kicauannya sangat luarbiasa, sehingga suara dasarnyapun sangat nyaman untuk dinikmati.
2. Punglor Kembang
Zoothera interpres
Species Punglor Kembang (Zoothera interpres) di Indonesia ditemukan di pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Lombok, Sumbawa dan Flores. Penyebaran luasnya mencakup Thailand, Malaysia, Filipina dan Indonesia.
Punglor Macan atau Punglor Ampenan (Zoothera dohertyi, Hartert, 1896)
Burung Punglor Macan disebut juga sebagai Punglor Ampenan, karena pertama kali burung ini dibawa dari Ampenan. Tapi para penggemar burung lebih suka menyebut burung ini dengan sebutan Punglor Macan. Kicauannya yang lembut mengalun, cocok untuk dijadikan burung rumahan.
3. Punglor Macan
Zoothera dohertyi
Punglor Macan ditemukan di pulau Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores dan Timor.
Punglor Cendana (Zoothera peronii, Vieillot, 1818) - Orange-banded Thrush
Untuk jenis ini, tergolong agak baru dikenal kalangan penggemar burung Indonesia, kalau tidak salah burung ini baru mulai populer sekitar tahun 2000-an, awal diperkenalkan di pedagang burung pulau Jawa. Suara kicauannya tergolong bagus, mampu menyerap berbacai macam suara masteran, namun gayanya yang unik "gaya nungging" agak mengurangi penampilannya di kontes burung. Walau begitu Punglor Cendana tetap menjadi salah satu favorit untuk dijadikan koleksi peliharaan.
4. Punglor Cendana
Zoothera peronii
Burung ini hanya ditemukan di Indonesia, terdiri dari 2 subspecies, yaitu:
Zoothera peronii peronii (Vieillot, 1818) - pulau Roti dan Timor Barat
Zoothera peronii audacis (Hartert, 1899) - Timor Leste (dulu Timor Timur), pulau Wetar dan Romang Timur sampai ke Babar.
Punglor Hutan (Zoothera andromedae) - Sunda Thrush
Burung ini ada yang bilang agak mirip Punglor Macan, tapi sepertinya lebih mirip dengan Punglor Sisik, sehingga tidak jarang orang menyangka ini adalah Punglor Sisik. Di Jawa Barat burung ini dikenal dengan sebutan Anis Hutan. Suara kicauan juga terbilang merdu. Populasi saat ini semakin berkurang dan mulai langka.
5. Punglor Hutan
Zoothera andromedae
Di Indonesia burung ini ditemukan di Jawa Barat sekitar gunung Pangrango, tapi di pulau Sumatra burung mirip dengan Punglor Hutan sering ditemukan.
Penyebaran burung ini secara luas, selain di Jawa Barat, juga ditemukan di pulau Sumatra, Malaysia dan Filipina.
Punglor Siberia atau Punglor Hitam (Zoothera sibirica, Pallas, 1776) - Siberian Thrush
Si Hitam ini lumayan misterius dan bertubuh bongsor alias besar. Tapi dengan tubuh besar seperti itu burung ini juga mampu mengeluarkan kicauan yang lumayan unik dan enak. Gaya berkicaunya yang unik "setengah teler" menoleh ke kiri dan ke kanan, sambil berkicau lembut, sangat menarik perhatian yang melihatnya.
6. Punglor Siberia
Zoothera sibirica
Tempat asalnya Siberia Russia, Mongolia dan China, terutama daerah yang bersuhu dingin, pada musim kawin biasanya bermigrasi mencari daerah hangat seperti Asia Tenggara, sering ditemukan di pulau Sumatra dan Jawa. Walaupun bukan burung asli Indonesia, tapi sering terlihat hidup di alam Indonesia, terutama di daerah pegunungan pulau Sumatra dan Jawa.
Punglor Sisik (Zoothera dauma, Latham, 1790) - Common-scaly Thrush
Burung ini termasuk burung "pendiam" kata kebanyakan penggemar burung, karena sulitnya membuat burung ini mau berkicau, seringnya cuma "ssstt ssstt" saja. Tapi ada juga yang berhasil mem"bunyi"kan burung ini. Bukan "gampang-gampang susah" tapi "susah-susah sulit", alias benar-benar perlu kesabaran dan perawatan khusus.
7. Punglor Sisik
Zoothera dauma
Punglor Sisik awalnya ditemukan di wilayah Siberia Russia, Mongolia, China, Taiwan dan Filipina. Tapi akhir-akhir ini ditemukan juga di daerah pegunungan Bukit Barisan Sumatra Utara, awalnya burung ini diduga hanya bermigrasi sementara selama musim dingin di tempat asalnya, tapi karena seringnya burung ini ditemukan di pegunungan Bukit Barisan, diyakini burung ini juga berhabitat di tempat tersebut atau mungkin bermigrasi dari tempat asalnya dan menetap di tempat barunya, yaitu di pegunungan Bukit Barisan Sumatra Utara.
Punglor Enggano (Zoothera leucolaema, Salvadori, 1892) - Enggano Thrush
Pulau Enggano ternyata memiliki satu jenis Punglor. Di kalangan penggemar burung Indonesia, nama Punglor Enggano mungkin kurang populer. Tapi Punglor Enggano termasuk salah satu burung penyanyi yang indah suaranya, yang hidup di pulau sebelah barat pulau Sumatra. Seperti keluarga Punglor lainnya, Punglor Enggano juga memiliki suara yang indah.
8. Punglor Enggano
Zoothera leucolaema
Di Indonesia Punglor Enggano, hanya ditemukan di pulau Enggano, kadang bisa menyeberang ke pulau Sumatra atau kepulauan Mentawai.
Penampilan Punglor Enggano sangat mirip dengan Punglor Kembang, tapi di sekitar dada berwarna putih, dan tidak ada bercak hitam seperti Punglor Kembang.
Punglor Buru (Zoothera dumasi, Rothschild, 1899) - Buru Thrush
Salah satu keluarga Punglor juga ada di wilayah Tengah Indonesia. Penampilan sekilas juga mirip dengan Punglor Kembang, namun postur tubuh sedikit lebih panjang.
9. Punglor Buru
Zoothera dumasi
Punglor Buru ditemukan di pulau Buru dan sebelah barat pulau Seram, yang berada di wilayah Maluku. Punglor Buru terkait erat dengan Punglor Seram, karena terdapat banyak kemiripan, tapi oleh para peneliti Punglor Buru dan Punglor Seram dipastikan sebagai dua species yang berbeda.
Punglor Seram (Zoothera joiceyi, Rothschild dan Hartert, 1921) - Seram Thrush
Di pulau Seram, masih wilayah Maluku juga terdapat satu subspecies Punglor. Bentuk fisik juga mirip dengan Punglor Kembang. Sayangnya sampai saat ini kita belum menemukan contoh gambar/ picture Punglor Seram ini.
...
Hidup di daerah pegunungan pulau Seram. Punglor Seram masih terkait erat dengan Punglor Buru, karena terdapat banyak kemiripan, tapi oleh para peneliti Punglor Seram dan Punglor Buru dipastikan sebagai dua species yang berbeda.
Punglor Tanimbar (Zoothera schistacea, A. B. Meyer, 1884) - Slaty-backed Thrush, Tanimbar Thrush
Di pulau Tanimbar juga terdapat satu jenis burung Punglor, yaitu Zoothera schistacea. Saat ini populasi burung ini semakin terancam kehidupannya, akibat perambahan hutan dan perburuan terhadap burung ini.
10. Punglor Tanimbar
Zoothera shictacea
Punglor Tanimbar, hanya ditemukan (hidup) di pulau Tanimbar.
Punglor Kayu atau Punglor Kening (Turdus obscurus) - Eyebrowed Thrush
Nama burung ini lumayan unik, ada nama "kayu" di belakang kata Punglor. Tidak tahu mengapa diberinama seperti itu, mungkin karena warnanya kecoklatan seperti warna kayu. Nama lainnya adalah Punglor Kening. Ukuran tubuh lumayan besar. Suara kicauan walau tidak semerdu sepupunya dari genus Zoothera, tapi lumayan menarik untuk didengar dan ada variasinya juga. Pada bagian kepala di atas mata terdapat alis berwarna putih.
11. Punglor Kayu
Turdus obscurus
Punglor Kayu, tempat asalnya adalah dari wilayah Siberia, Mongolia dan Amurland. Pada musim kawin biasanya mencari tempat hangat ke wilayah Asia Tenggara, dari Taiwan, Filipina sampai kepulauan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Sering ditemukan di pulau Sumatra, Kalimantan dan Jawa.
Punglor Gunung atau Anis Gading (Turdus poliocephalus) - Island Thrush
Burung ini mungkin termasuk yang paling besar ukuran tubuhnya dari seluruh keluarga Thrush (Punglor). Suara kicauannya tidak terlalu menarik (begitu menurut penggemar burung). Di Indonesia burung ini sering ditemukan di berbagai tempat. Sedangkan penyebaran seluruh subspecies burung ini termasuk luas di sebagian wilayah Asia, Asia Tenggara sampai ke pulau-pulau di wilayah Pasifik.
12. Punglor Gunung
Turdus poliocephalus
Penyebaran Punglor Gunung di wilayah Indonesia termasuk luas, hampir di seluruh wilayah Indonesia burung ini ditemukan.
Dari 49 subspecies Punglor Gunung (Turdus poliocephalus), 13 subspecies Punglor Gunung tersebar di Indonesia dan dekat perbatasan Malaysia.
loeseri Meyer de Schauensee, 1939 - Sumatra Utara
indrapurae Robinson & Kloss, 1916 - Sumatra bagian Tengah
fumidus Statius Muller, 1844 - gn Papandayan, gn Pangrango dan gn Gede, di Jawa Barat
erythropleurus Sharpe, 1887 - Jawa Barat dan pesisir Selatan pulau Jawa
javanicus Horsfield, 1821 - pegunungan di Jawa Tengah
stresemanni M. Bartels, Jr, 1938 - gn Lawu, Jawa Timur
whiteheadi (Seebohm, 1893) - pegunungan di Jawa Timur
seebohmi (Sharpe, 1888) - Borneo Utara, wilayah Malaysia (Borneo (gn Kinabalu)
hygroscopus Stresemann, 1931 - Sulawesi Selatan
celebensis (Büttikofer, 1893) - Sulawesi bagian Barat Laut
schlegelii P. L. Sclater, 1861 - Timor Barat
sterlingi Mayr, 1944 - Timor Leste (dulu Timor Timur)
deningeri Stresemann, 1912 - pulau Seram, Maluku
Punglor Sulawesi (Cataponera turdoides, )
Punglor asal Sulawesi ini, termasuk unik, karena penampilannya rada berbeda dengan jenis punglor pada umumnya. Tubuh terlihat panjang, paruh tebal dan agak panjang.
13. Punglor Sulawesi
cataponera turdoides
Punglor Sulawesi hanya ditemukan di pulau Sulawesi, dan terdiri dari 4 subspecies, yaitu:
abditiva Riley, 1918 - Sulawesi Utara dan Tengah
tenebrosa Stresemann, 1938 - Sulawesi Selatan
turdoides Hartert, 1896 - Sulawesi sebelah Barat Laut
heinrichi Stresemann, 1938 - Sulawesi sebelah Timur Laut