Srigunting (Dicrurus hottentottus) termasuk burung penyanyi yang belum banyak penggemarnya. Mungkin karena rawatan burung ini yang agak rewel, sehingga tidak banyak kicaumania yang memeliharanya. Burung srigunting, terlebih hasil tangkapan hutan / muda hutan, sangat rentan terhadap stres sehingga tidak bisa berumur panjang. Jika ingin memeliharanya dalam jangka waktu lama, dianjurkan membeli burung yang masih anakan atau trotolan. Selain lebih mudah dirawat, burung muda juga gampang dimaster dengan suara burung lain.
Burung srigunting sering dijumpai di area hutan, tepi hutan, kawasan yang pohonnya jarang, hutan semak, dan mangrove. Mereka sering terlihat “mengganggu” burung-burung pemangsa (raptor) yang melewati wilayah teritori mereka.
Kebiasaan srigunting dalam berburu mangsa bisa disebut sangat unik. Mereka akan mencari dahan pohon tertinggi, sehingga bisa mengamati dengan baik seluruh daerah sekitarnya. Dari tempat itu pula, mereka akan mengejar serangga yang terbang di udara terbuka.
Dengan gaya akrobatiknya, srigunting mampu menangkap serangga, lalu kembali bertengger di tempat semula untuk menikmati santapannya. Gaya akrobatiknya dalam mengejar mangsa ini mirip dengan burung cendet.
Penggemar srigunting umumnya lebih senang memelihara jenis krantil, yang berwarna hitam pekat, dan memiliki dua buah “antena” yang menjuntai di bagian ekornya ekornya. Srigunting jenis ini dikabarkan mampu bersuara lebih variatif serta lebih mudah dimaster dengan suara burung lainnya.
Perawatan bakalan bisa dilakukan dengan pemberian pakan campuran antara voer dengan kroto. Kedua bahan dicampur selama beberapa hari, agar burung terbiasa dengan voer. Ekstra fooding (EF) semisal jangkrik wajib diberikan setiap hari, dengan porsi lebih banyak agar burung bakalan tetap fit dan mau berkicau.
Pemberian vitamin mutlak diperlukan jika ingin burung selalu dalam kondisi yang sehat dan tidak mudah terserang stres. Untuk mengurangi potensi stres pada srigunting, maupun jenis burung lainnya, disarankan menggunakanBirdVit dan BirdMineral yang banyak digunakan para kicaumania di Nusantara.
Yang harus diperhatikan dalam merawat burung bakalan srigunting adalah jangan dulu memandikan burung hingga basah kuyup, sebelum burung benar-benar mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan kandang dan sekitarnya.
Selain itu, hindari pula perilaku yang bisa mengakibatkan burung stres berat, misalnya terlalu sering memegang burung, menakut-nakuti burung, atau menjatuhkan sangkarnya. Jika itu bisa dilakukan, srigunting akan menjadi teman penghibur di rumah.